Bisnis Rumahan Budidaya Ayam Kampung Modal Kecil

Artikel terkait : Bisnis Rumahan Budidaya Ayam Kampung Modal Kecil

Bisnis Rumahan Modal Kecil | Di bandingkan dengan negara - negara di ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan tingkat konsumsi daging paling kecil. Dara data Badan Pusat Statistik, prosentase tingkat konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia hanya sekitar 10 - 11 Kg / tahun sementara tetangga kita Singapura dan Malaysia jauh lebih banyak yakni sekitar 40 kg / tahun. Lebih khusus lagi, untuk konsumsi daging ayam  per minggu hanya sekitar 0,079 Kg / kapita [1]

Munculnya ayam broiler yang didukung oleh para investor - investor bermodal besar, ternyata belum menutup peluang bisnis rumahan budidaya ayam kampung. Nyatanya, usaha budidaya ayam kampung masih tetap menyediakan potensi pasar yang luas hal ini dibuktikan oleh Bambang, seorang pria kelahiran Solo, 5 Oktober 1963 yang juga merupakan seorang lulusan Fakultas Peternakan UNDIP. Mengawali bisnis rumahan ternak ayam buras di tahun 1990, ia kini telah sukses menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dari usaha budidaya ayam buras. Ini tentu membuktikan bahwa apabila dikelola dengan serius maka bukan mustahil, ayam buras akan mendatangkan pendapatan yang sangat lumayan. [ lihat sumber ]

Antara ayam pedaging seperti ayam broiler dan ayam kampung, memang memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Diantaranya adalah :
Kelemahan Ayam buras

1. Masa Panen Lambat
   Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kelemahan dari ayam tersebut yang paling jelas adalah lamanya masa panen. Untuk siap konsumsi, ayam jenis ini baru bisa dipanen setelah dipelihara selama 6 - 8 bulan. 
2. Konsumsi Pakan Besar
   Karena lama nya proses panen sehingga membuat tingkat konsumsi ayam hingga masa panen lebih besar. Dengan kata lain dalam mendapatkan hasil dari bisnis rumahan akan lebih sedikit.

Adapun kelebihan ayam buras di bandingkan ayam broiler adalah 

1. Ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit
   Umumnya ayam ini tidak mudah mati karena serangang penyakit dibandingkan dengan ayam broiler. Mungkin ini terjadi karena ayam buras lebih banyak bergerak dibandingkan dengan ayam broiler yang setiap harinya dikandang dan tidak banyak bergerak sehingga menumpuk lemak di dalam dagingnya.
2. Cita rasa ayam kampung lebih gurih
   Diantara kelebihan daging ayam kampung adalah gurih. Citarasa yang khas dan bagi sebagian orang mengatakan bahwa daging ayam buras " alot " atau sulit dikunyah. Namun demikian, hal tersebut bisa diatas dengan cara memasak tertenu sehingga dagingnya tidak terlalu alot serta tidak mengurangi citarasa khas ayam kampung.
3. Lebih sehat
   Berbeda dengan ayam broiler yang kurang bisa menggerakan tubuhnya sehingga terjadi penumpukan lemak di dalam dagingnya. Ayam buras lebih rendah kadar lemak serta memiliki tingkat kolesterol yang tidak terlalu besar. Untuk mereka yang memiliki resiko kolesterol, daging ayam buras bisa menjadi alternatif selain ayam broiler.

Istilah ayam kampung muncul karena ayam jenis ini dibiarkan secara bebas berkeliaran di kampung. Namun setelah dilakukan penelitian yang bertujuang untuk meningkatkan kualitas ayam kampung dengan didukung oleh teknik pemeliharaan yang lebih intensif dan modern. Istilah ayam kampung kemudian beralih dengan sebutan " Ayam Buras" atau Ayam Bukan Ras. Pemilihan bibit unggul telah dilakukan oleh beberapa lembaga yang kemudian menghasilkan ayam buras dengan kalitas unggul sehingga dapat mendongkrak produktifitas ayam buras. 

Secara umum ada dua cara pengelolaan bisnis ayam kampung untuk bisnis rumahan yakni :

1. Di biarkan berkeliaran
   Cara ini adalah cara paling umum dilakukan. Masyarakat membudidayakan ayam kampung dengan cara di biarkan berkeliaran di luar rumah untuk mencari makanannya sendiri. Cara ini tentu memiliki kelemahan yaitu resiko kehilangan semakin besar, masa panen yang semakin lama serta resiko dimakan hewan buas semakin besar. Namun cara ini memang lebih mudah dan tidak terlalu merepotkan serta bisnis rumahan model seperti ini tidak membutuhkan modal besar. Pengelolaan jenis ini sebenarnya hanya dijadikan usaha sampingan masyarakat dan bukan bisnis rumahan pokok. Pandangan keuntungan tidak terlalu dipikirkan, tujuang pemeliharaan jika bukan karena hobi maka hanya sebatas tabungan hidup, jika sewaktu - waktu butuh uang, maka masyarakat akan menjualnya kepada para pengepula.
2. Di Kandangkan
   Cara ini lebih terkendali tentunya dimana ayam  kampung tidak berkeliaran secara bebas namun ditempatkan dalam suatu kandang yang telah di atur sedemikan rupa mulai dari pencahayaan, pemberian pakan sampai pemberian air minum. Cara ini digunakan oleh mereka yang memang berfokus pada bisnis. 

Dari dua sistem pemeliharaan di atas, hingga saat ini cara pertamalah yang sering digunakan sehinga tidak heran jika kokok ayam kampung kemudian masih kurang nyaring dibandingkan dengan ayam broiler.

Cara Menjalankan Bisnis Rumahan ternak Ayam Kampung

Sebagai panduang singkat bisnis rumahan budidaya ayam kampung ada baiknya anda memperhatikan langkah - langkah di bawah ini :

1. Memlih bibit unggul
   Pemilihan bibit unggul memiliki peran keberhasilan sekitar 30 %. Jika anda sudah memilih dengan tepat DOC ayam kampung yang baik maka anda telah memiliki 30 % kesukesan dalam melakukan bisnis budidaya ayam buras. Namun jika anda salah, maka 30 % keberhasilan anda telah lenyap. Ciri - ciri DOC Ayam kampung yang berkualitas adalah badan tegap, tidak cacat, mata bersinar, pusar meresap sempurna, menetas tidak terlalu lama atau prematur serta berbulu mengkilap.
2. Kandang
   Setelah anda memilih DOC berkualitas, anda tempatkan di dalam kandang yang yang berkapasistas 40 DOC / m2 selama 2 minggu dan dikurangi seiring dengan semakin besarnya ukuran ayam. Usahakan agar angin tidak dapat menembus langsung ke kandang agar suhu kandang dapat dipertahankan tidak terlalu dingin maupun panas. 
   
   
   Jarak antara kandang dengan pemukiman minimal 5 m agar tidak mengganggu masyarakat karena bau kotoran ayam. Suhu kandang usahakan berada dikisaran 30 - 38 derajat celcius. Adapun ukuran menurut berbagai sumber, ukuran terbaik adalah kandang yang memiliki lebar sekitar 4-8 m dan panjang maksimal 70 m.
3. Pemberian pakan
   Memberi makanan memiliki dua sisi ketika anda terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika anda terlalu sedikit memberi makan makan sudah jelas proses pertumbuhan akan semakin lama namun jika anda terlalu banyak memberi pakan maka akant terjadi disefisiensi modal. Oleh karena itu, perhatikan takaran pakan untuk setiap fase pertumbuhan.

Tiga hal diatas merupakan point- point mendasar guna meraih kesuksesan dalam ber bisnis rumahan ayam kampung. Pembahasan cara budidaya ayam desa tentu masih teramat panjang namun jelas tidak mungkin untuk ditulis dalam satu halaman. Anda bisa membaca cara budidaya ayam buras secara intensif dari buku atau website, namun cara terbaik carilah peternak di daerah anda yang telah sukses lalu belajarlah dari beliau.

Analisa bisnis Rumahan Budidaya Ayam buras

Pengeluaran

Bibitn Rp 5.000,- x 100 ekor	Rp. 500.000
Pakan  3 bulan (90 hari) 6 kantung	Rp. 240.000 x 6 sak = Rp. 1.440.000
Vitamin  Vaksin, listrik dll	Rp 150.000
Total	Rp. 2.090.000

Perkiraan Pendapatan

Anggap tingkat kematian ayam adalah 5 % dari total DOC. Sehingga total ayam  yang siap panen dengan berat rata - rata 0,9 Kg adalah 95 ekor. Per ekor ayam dimisalkan Rp. 32.000 / kg sehingga di dapatkan pendapatan :

Pendapatan : 95 ekor x 0.9 x 32.000 = Rp. 2.736.000,- 

Keuntungan bersih : 2.736.000 - 2.090.000 = Rp. 646.000

Perhitungan di atas dapat berbeda - beda disetiap daerah dan musim. Harga pakan yang naik turun juga mempengaruhi hasil pendapatan bisnis rumahan budidaya ayam kampung. Untuk memperbesar keuntungan maka usahakan untuk jangan memelihara dalam jumlah yang tanggung. 

Terima kasih atas waktu anda karena telah membaca tentang bisnis rumahan budidaya ayam kampung. Semoga dapat menjadi inspirasi bisnis anda. Salam sukses.